27 Maret 2009

televisi: kuBus listrik bergambar yg membrainwash kita...


Televisi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupnya masyarakat Indonesia. Ya iyalah... Siapa sih yang gak suka nonton tivi? Oke, oke, barangkali ada di antara kalian yang bilang," Ih. Sori ya. Gw gak suka liat tipi tuch.." Yeah, cuma 1:1000 aja orang model gitu. But at least, sebagian besar orang Indonesia pasti suka nonton tivi. Apalagi orang kota, rumah tanpa televisi ibarat laut tanpa ombak. Sepi.

Tau nggak sih, dulu di tahun '96, kira2 90 juta penduduk Indonesia udah punya yang namanya pesawat televisi.. Kalo kita pake perhitungan bahwa sejak 1994 pertambahan jumlah pesawat televisi di negara kita tuh kurang lebih sebanyak 650.000. Itung aja deh. Pokoknya kira-kira taun 2007 aja, udah terdapat 96.500.000 tivi di Indonesia. Waw.

Coba kita misalkan, tiap televisi itu yang nonton ada 2 orang. 2 x 9.650.000 = 193 juta orang! Tuh kan, jumlah penonton TV di Indonesia nyampek 193 juta orang atau kasarannya 87% dari jumlah penghuni Indonesia. Wuih, Banyak juga ya...
Kalo kemudian muncul pertanyaan : kenapa ya banyak orang suka nonton tivi? Nah, jawabannya adalah >> karena sekarang jamannya kebudayaan audio visual.
Katanya salah seorang pakar komunikasi Ashadi Siregar, fase budaya terdiri atas tiga:
  • Fase budaya lisan.
  • Fase budaya tulis.
  • Fase budaya audio visual.
Budaya audio visual merupakanbudaya yang terbaru dan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perubahan perilaku masyarakat, terutama dalam aspek informasi dan persuasi. Budaya ini terdiri dari dua elemen. Tentu saja elemen audio dan elemen visual; yang punya karakteristik kekuatan masing-masing sehingga pada akhirnya bersinergi menghasilkan kekuatan yang dahsyat.
Kelebihan media audio visual yaitu bisa memberikan gambaran yang lebih nyata serta meningkatkan retensi memori karena lebih menarik dan mudah diingat. Contohnya: kalo qt ngliat iklan di televisi, khan qt lebih mudah inget about isi iklan tersebut ketimbang qt ngliat iklan di koran apalagi ngliat Baliho nya caleg. Ruwet!
Justru karena kekuatan mempengaruhinya yang begitu "gila" inilah yang membuat televisi can be dangerous. Sebab sifat audio visual itu mampu menghipnotis pikiran dan emosi penonton sehingga kita larut dalam apapun yang disuguhkan oleh TV.
Penonton selalu menjadi pihak pasif yang seolah dicuci otak atawa di-brainwash oleh oleh televisi. Kasusnya sudah kita ketahui bersama. Ada siswa SD yang meninggal karena bergulat dengan teman - temannya. Gara2 merka suka liat smack-down.. Mana mereka tau kalo smack-down tuch totally fake alias palsu abiz..

Trus para pencinta sinetron dan reality show, apabila kita perhatikan rata2 pakaian dan model rambut mereka sedikit banyak dipengaruhi oleh artis2 di layar kaca. N sharing dikit nich ya, ku gak akan mau punya cowok yang demen nonton sinetron. Abiznya, pasti pola pikir dan gaya bicaranya kesinetron-sinetronan.. Upz.
Di kalangan masyarakat juga menjamur celetukan2 sperti "Apa kabar, buk?"... "Halo, coy.." ,, "kembali ke laptop." dan lain-lain sebagainya. Darimana lagi kita adopsi semua itu kalo bukan dari televisi..

Hmm... Meskipun qt tau bahwa televisi bisa mencuci otak, berbahaya, dan bisa mempengaruhi mindset qt, bukan berarti qt harus berhenti nonton tivi seumur hidup kok. Yang penting qt bisa jadi penonton cerdas, yang mampu memilih dan memilah acara-acara yang bermutu jelas dan gak jelas.

Akhir kata, mengutip kalimat pak Novin,"Nonton TV sama seperti makan cilok. Kita tau saosnya cilok gak sehat, kemungkinan besar mengandung bahan perusak, de el el. Tapi kita terus aja makan. Mau gimana lagi, emang kita suka. Kita juga tau acara2 televisi itu kadang gak jelas, reality shownya maksa n direkayasa. Tapi kita tetep nonton. Mau gimana lagi, orang kita doyan."
Ok. Apapun kata dunia. Mari kita tetep nonton tivi sambil makan cilok.

GBU all.




6 komentar:

puntadewa mengatakan...

tv pada dasarnya merupakan media penyalur informasi.. tinggal kita aja pandai2 dalam memilih saluran tv nya.. btw sapa sih penemu tv? hehe88

ganjar rahayu mengatakan...

TV dah jadi kebutuhan sehari-hari!!!! saya pribadi gk bisa hidup tanpa TV kayaknya!!!!

mOO_mOO mengatakan...

TV.....U'r my second life...hahaha

Ilmi Zamzam Firdaus mengatakan...

tnpa TV...
kita sprti orng buta kali y???...

akubukanananta mengatakan...

dibujuki tivi kok gelem...

g percya..

hidupx artis sama aja kayak awak dhewe.

akubukanananta mengatakan...

ralat...

aq g ada tv g bisa maen pe Es karo Xbox..

tvnya berguna sinetronnya kagak,,