19 Oktober 2009

booth sosial-modern

Penemuan handphone, telepon seluler, atau telepon genggam beberapa tahun silam memang sangat berperan penting dalam perkembangan teknologi dunia. Tetapi menurut saya hape sifat nya cenderung individual, dibutuhkan penemuan baru yang sifatnya lebih sosial.

Sekarang telepon selular yang berfitur lengkap seperti 3G, 3,5 G, video call, kamera, dan lain-lain masih dianggap masyarakat Indonesia sebagai barang mewah dan masih menjadi tolak ukur prestise serta tingkat kemampuan ekonomi.



Hal ini menimbulkan adanya kesenjangan dalam masyarakat, jurang pembatas antara yang kaya dan miskin. Bayangkan.... Alangkah baiknya apabila para pemerintah negara - negara di dunia berinisiatif menghilangkan jurang pembatas tersebut.

Mari kita renungkan alat telekomunikasi apa yang sesuai..

Dalam imajinasi saya, dalam jangka waktu satu windu ke depan di sudut kota seluruh negara di dunia akan tersedia telepon umum yang lebih canggih dari hape yang ada sekarang dan semua warga bisa menggunakannya.

Telepon umum canggih dalam pikiran saya berbentuk serupa dengan layar notebook dengan touchscreen, dan terhubung dengan satelit. Karena tiap kota bahkan daerah terpencil sudah terjamah oleh booth telepon umum canggih ini (apalagi alat telekomunikasi ini terhubung dengan satelit), maka jangkauannya tanpa batas.

Kita bisa melihat siapa yang kita hubungi. Yah..seperti waktu chatting atau 3G-an, namun dengan kualitas suara dan gambar lebih jernih.

Manfaat penemuan ini tentu saja ’connecting people’ secara berkualitas. Keunggulannya, manfaat penemuan ini bisa dirasakan oleh seluruh golongan masyarakat. Tidak seperti ketika kita ngobrol atau menghubungi keluarga lewat internet, dengan menggunakan booth canggih ini . Dan mestinya biaya untuk menggunakan fasilitas ini juga lebih murah. Tentu saja pemerintah dibutuhkan untuk andil dalam perkembangan teknologi komunikasi ini.

Dampak yang diperkirakan akan muncul adalah tidak lakunya wartel jadul (mungkin sudah tidak ada), dan juga penyalahgunaan pemakaian yang mungkin dilakukan oleh beberapa oknum atau pihak warga sipil. Dalam hal pengamanan dan biaya, saya rasa seluruh warga pada umumnya dan pemerintah pada khususnya sama-sama bertanggungjawab.(bi2)





Tidak ada komentar: