21 Juli 2016

Berbagi Buai



Antara kita, tak ada sebutan belahan jiwa. Sebab kita memang tidak berbagi jiwa. Tidak juga hati, cinta, atau hubungan fana macam romansa.

Kita hanya dua orang yang berjumpa kembali pada sebuah petang di persimpangan kota. Hidup memang jenaka. Memisahkan dua orang sekian lama, kemudian mempertemukan lagi pada detik tak terduga.

Kamu tetap tampan. Kamu kenakan senyum yang sejak dulu mendebarkan. Kamu bilang aku makin menawan. Kamu ingatkan permulaan kita kenal dan jumpa, sewindu yang lalu. Tawamu rekah membandingkan kita kini dan lampau, seolah nostalgia yang lucu.

Lalu kita biarkan perasaan melambung sejenak. Meledak-ledak. Sekejap kita kira itu kobaran berkelanjutan. Tapi kita bergegas sadari, tak ada letup kembang api yang abadi. Pijar warna-warni mendebarkan di langit malam itu menyala untuk padam.

Pada akhirnya, aku dan kamu memutuskan selalu bersama. Saling menemani dalam dentang kala. Tapi kita bukan memberikan hati atau menerima cinta. Kita hanya menikmati suasana. Berbagi tenggat yang membuai untuk kelak dikenang dengan bahagia.

A Moment to Remember.

Tidak ada komentar: