31 Juli 2024

JNE: “Jaminan Nyampe Engga-pake-drama”

Salah satu barang yang selamat dikirim pakai JNE

(Oleh: Shelbi Asrianti)

Sebagai ibu rumah tangga yang BM (banyak mau), salah satu aktivitas saya adalah belanja online. Yah, tentunya bukan belanja boros ngabis-ngabisin duit suami, tapi ini adalah salah satu inisiatif berhemat. 

Apa sebab? Enggak dimungkiri, belanja barang-barang via online bisa dapat harga yang lebih murah. Barang lima ribu sampai 10 ribu perak sih bedanya, tapi aduh kalau diakumulasi itu bisa deh kebeli satu motor baru (dengan syarat ditabung bertahun-tahun ya, Bund). Lumayan kan daripada lu manyun. 

Barang-barang yang suka saya beli via daring bervariasi, mulai dari kebutuhan sehari-hari (sabun cuci, frozen food, kaldu MP-ASI) sampai barang-barang sekunder dan semi-tersier, kayak baju anak, sepatu, jam tangan, dan masih banyak lagi.

Namun, jeda dari pemesanan barang sampai kurir berteriak "Pakeet!!” di depan pagar adalah masa-masa penuh rasa nano-nano. Kalau barang sudah sampai, baru deh merasa lega. Soalnya, kadang masih harap-harap cemas, apakah barang yang dipesan sampai dengan selamat atau zonk.

Sayang seribu sayang, di platform daring tertentu, konsumen tidak bisa memilih jasa ekspedisi sesuai keinginan. Selama pengalaman saya, ada sejumlah jasa ekspedisi tertentu yang pelayanannya kurang memuaskan.

Suatu kali, saya memesan barang dan tak kunjung sampai. Saya pun mengontak nomor layanan pelanggan, tapi disampaikan bahwa barang sudah diterima. "Lah, diterima oleh siapa?" pikir saya. Orang wujud dari barang itu belum kelihatan rimbanya. 

Kejadian ini berlangsung waktu saya masih bekerja dan tinggal di rumah indekos. Ternyata, oleh kurir, paket saya ditaruh di warteg samping rumah ibu kos. Hampir sebulan setelah saya pesan barang, baru paket itu sampai di tangan saya.

Kesempatan lain, saat saya sudah berumah tangga. Saya pesan casing hape, dan oleh kurir, paket saya dilempar begitu saja ke teras. Padahal, di pagar ada tempat untuk meletakkan paket dengan penanda. Alhasil, paket saya diacak-acak oleh anjing peliharaan dan hanya tersisa hikmahnya saja.

Beberapa kejadian kurang menyenangkan lain seperti barang yang datang terlambat, bahkan ada yang tidak datang sama sekali sehingga akhirnya direlakan, juga posisi paket yang tidak sesuai dengan apa yang ada di pelacakan berbasis website. Sepertinya mungkin sepele, tapi sungguh ini membuat senewen.

Semua drama itu enggak kejadian jika saya mendapat jasa ekspedisi PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE ketika belanja daring. Atau, kalau memang ada perlu kirim-kirim paket ke keluarga di luar kota, pasti pilih JNE. Ngirim barang via JNE sudah pasti terjamin. Sampai saya punya ide singkatan, JNE itu kepanjangannya adalah “Jaminan Nyampe Engga-pake-drama”. Ciamik, enggak, tuh?

Ini bukan peres, guys, tapi sekadar review jujur aja. Jujurly, enggak pernah ngerasa waswas kalau pesanan barang yang dibeli lewat platform daring ketahuan dikirim pake JNE. Contohnya, suatu ketika saya mau beli jam tangan couple sama suami, tapi belinya lewat website online. 

Satu buah jam tangan ini harganya Rp 1,5 jutaan. Dikalikan dua, namanya juga couple. Lumayan kan kalau ada rusak-rusak di jalan atau naudzubillah malah enggak nyampe. Untungnya, ada pilihan di website tempat beli jam tangan ini, pelanggan bisa pilih jasa ekspedisi yang dimau. Auto-pilih JNE. 

Alhasil, jam tangan kami sampai dengan selamat. Alhamdulillah. Selain itu, beberapa waktu lalu saya beli sepatu sneakers slip-on edisi khusus Pokemon yang terbatas, juga via daring. Bersyukur banget dapat jasa ekspedisinya JNE. Enggak waswas lagi dan sepatu pun sampai di rumah dengan aman. 

Salut juga karena kurir enggak ribet nanya-nanya lagi via WhatsApp. FYI, walau sekarang saya tinggal di Kota Bogor, tapi ini lokasi yang kota-rasa-kabupaten. Lokasinya udah mau arah Dramaga, dekat hutan penelitian, dan ada di perbatasan perumahan dan perkampungan. 

Sering banget kurir jasa ekspedisi lain (bukan JNE) yang nanya "lokasinya di mana ya, Bu?" via WhatsApp, atau justru enggak nemu rumah saya dan malah saya harus bayar biaya tambahan karena kasihan nyasarnya kejauhan banget. Sekali lagi, dengan JNE, drama-drama seperti ini enggak pernah ada. Langsung sat-set, tiba-tiba barang sampai di rumah. 

Dan ternyata perjalanan JNE di Indonesia sudah lebih dari 33 tahun. Aduh seumuran dong sama saya. Soalnya saya juga lahir November 1990. Pantas aja energi, semangat kemajuan, dan inovasinya enggak kaleng-kaleng.

Kecenderungan saya percaya dengan JNE ini rasa-rasanya sesuai dengan keinginan banyak orang juga. Menurut studi Populix tentang "Jasa Pengiriman Paket Pilihan Konsumen Saat Belanja Online", disebutkan beberapa pertimbangan konsumen memilih jasa ekspedisi. 

Dari studi yang melibatkan 5.920 responden itu, disebutkan bahwa pertimbangan konsumen memilih jasa pengiriman favorit antara lain pengiriman cepat (42 persen), biaya murah (33 persen), sistem tracking yang akurat (delapan persen), dan agen ekspedisi dekat rumah (enam persen). Menurut saya, semuanya ada di JNE. 

Selain itu, berdasarkan studi yang sama, konsumen juga mengharapkan ada garansi keamanan barang (47 persen), barang tetap diantar di hari libur (28 persen), pengiriman menjangkau hingga area pelosok (12 persen), juga sistem tracking yang akurat (enam persen).

Ini bener banget. Sebagai konsumen yang udah keluar duit, pasti lah berharap barang sampai tepat waktu, aman, dan enggak rusak. Sistem tracking itu juga perlu banget akurat. Jangan nyangkut di DC Cakung melulu, please. Seperti dibilang orang-orang, "perempuan suka cokelat dan bunga, tapi perempuan lebih suka kepastian".

#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya

Sumber data: https://info.populix.co/articles/report/jasa-kurir-pilihan-konsumen-saat-belanja-online/

Keterangan foto: Jam tangan couple yang sampai dengan selamat setelah dikirim pakai JNE. (Kredit foto: Shelbi Asrianti)

Tidak ada komentar: