05 November 2014

Menuju Tiga Windu



Waktu kerap mengelabui manusia. Terkadang ia mengendap pelan bagai gerak moluska. Tak jarang ia berlari hingga benak alpa. Dalam berbagai kondisi, ia relatif tak bisa diprediksi. Ia bisa saja merayap bagai tanpa akhir, sekaligus berlalu lekas dan mengalir.

Aku tidak menduga waktu memenjarakanku. Tiga hari lagi, genap tiga windu aku mengembara di dunia. Hampir seperempat abad lamanya. Namun waktu justru seperti melewatiku sekejap saja.

Rasanya baru kemarin aku senang melompat ke gendongan ayahku. Rasanya baru kemarin aku selalu menangis jika tak ada ibuku. Rasanya baru kemarin aku usai mengalami tiga fase itu: putih-merah, putih-biru, putih-abu-abu.

Rasanya baru kemarin aku belajar naik sepeda. Rasanya baru kemarin aku mencecap riang masa remaja. Rasanya baru kemarin aku mengenal cinta, juga luka.

Rasanya memang seperti baru kemarin. Delapan, sebelas, lima belas, dua puluh dua, angka-angka itu berotasi konstan tanpa beban.

Biasanya, momen ulang usia membuatku ingin kembali merencanakan destinasi. Menyusun sketsa resolusi. Menghitung ulang target dan misi.Mengucap intensi, atau sekadar melakukan koreksi dan introspeksi. Tetapi saat ini atau nanti, aku sedang tidak ingin berandai-andai, berharap-harap, atau menyesali apa-apa. Aku hanya ingin berkontemplasi.

Detik ini, aku telah di ambang usia dua puluh empat. Jiwaku sengit menuntut, dalam hidup apa saja yang sudah ku buat? Dan masih, belum kutemukan apa yang kucari-cari. I still haven't found what I'm looking for.

Barangkali hidup sebenarnya merupakan sebuah pencarian terus-terusan. Ekspedisi yang berkesinambungan. Manusia melacak dirinya sendiri, berusaha menemukan bayangnya, pada setiap jengkal semesta. Manusia perlu sesekali tersesat dan bertanya-tanya. Barangkali.

Memang, jalan keluar atau jawaban yang didapatkan tak akan selalu relevan. Namun, tak ada salahnya memetik pelajaran. Sebab, hidup adalah perjalanan. Sebentuk petualangan.

Aku ingin menutup ini dengan doa. Semoga, tiga hari lagi, tiga windu itu, bukan langkah yang sia-sia.


2 komentar:

Unknown mengatakan...

Bagus banget, aku suka artikel ini, inti tentang kehidupan..

bibi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.